DIFTERI
Apa itu difteri?
Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan di amandel dan tenggorokan. Dalam kasus yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf. Beberapa pasien juga mengalami infeksi kulit. Bakteri penyebab penyakit ini menghasilkan racun yang berbahaya jika menyebar ke bagian tubuh lain.Seberapa umumkah difteri?
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala difteri?
- Tenggorokan dilapisi selaput tebal berwarna abu-abu
- Radang tenggorokan dan serak
- Pembengkakan kelenjar pada leher
- Masalah pernapasan dan saat menelan
- Cairan pada hidung, ngiler
- Demam dan menggigil
- Batuk yang keras
- Perasaan tidak nyaman
- Perubahan pada penglihatan
- Bicara yang melantur
- Tanda-tanda shock, seperti kulit yang pucat dan dingin, berkeringat dan jantung berdebar cepat.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Penyebab
Apa penyebab difteri?
Jika Anda menghirup partikel udara dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi, Anda dapat terkena difteri. Cara ini sangat efektif untuk menyebarkan penyakit, terutama pada tempat yang ramai.
Penyebab lainnya adalah kontak dengan benda-benda pribadi yang terkontaminasi. Anda dapat terkena difteri dengan memegang tisu bekas orang yang terinfeksi, minum dari gelas yang belum dicuci, atau kontak sejenisnya dengan benda-benda yang membawa bakteri. Pada kasus yang langka, difteri menyebar pada peralatan rumah tangga yang digunakan bersama, seperti handuk atau mainan.
Menyentuh luka yang terinfeksi juga dapat membuat Anda terekspos bakteri yang menyebabkan difteri.
Faktor pemicu
Apa saja faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena difteri?
- Lokasi yang Anda tinggali
- Tidak mendapat vaksinasi difteri terbaru
- Memiliki gangguan sistem imun, seperti AIDS
- Memiliki sistem imun lemah, misalnya anak-anak atau orang tua
- Tinggal di kondisi yang padat penduduk atau tidak higienis
Pengobatan
Bagaimana dokter mendiagnosis difteri?
Namun, metode paling aman untuk mendiagnosis difteri adalah dengan biopsi. Sampel jaringan yang terpengaruh akan diambil dan kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa, apakah Anda memiliki bakteri difteri atau tidak.
Bagaimana cara mengobati difteri?
Pada pasien dengan alergi, biasanya dokter akan memberi dosis antitoksin yang rendah dan meningkatkan kadar secara bertahap. Setelah itu, dokter akan memberikan antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi. Setelah diberikan obat-obatan tersebut, dokter dapat merekomendasi dosis pendorong vaksin difteri setelah sehat, untuk membangun pertahanan terhadap bakteri difteri.
Normal apabila dokter meminta pasien untuk tinggal di rumah sakit untuk mengawasi reaksi terhadap pengobatan dan mencegah penyebaran penyakit. Jika Anda atau anak Anda melakukan kontak dengan seseorang dengan penyakit difteri, Anda harus segera mengunjungi dokter untuk melakukan tes dan kemungkinan perawatan.
Pengobatan di rumah
Apa saja yang harus dilakukan saat terkena difteri?
- Banyak bed rest alias istirahat di tempat tidur. Batasi aktivitas fisik apabila jantung Anda terpengaruh. Anda mungkin memerlukan istirahat di tempat tidur selama beberapa minggu atau sampai Anda telah pulih total.
- Isolasi ketat. Anda sebaiknya menghindari penyebaran penyakit pada orang lain apabila Anda terinfeksi.
Komplikasi
Apa saja komplikasi yang bisa terjadi akibat difteri?
- Saluran napas yang tertutup
- Kerusakan otot jantung (miokarditis)
- Kerusakan saraf (polineuropati)
- Kehilangan kemampuan bergerak (lumpuh)
- Infeksi pary (gagal napas atau pneumonia)
Pencegahan
Bagaimana cara mencegah difteri?
Menurut infoimunisasi, anak harus mendapat vaksinasi DTP lima kali pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan, dan usia 4-6 tahun.
Untuk anak usia di atas 7 tahun diberikan vaksinasi Td atau Tdap. Vaksin Td/Tdap akan melindungi terhadap tetanus, difteri, dan pertusis harus diulang setiap 10 tahun sekali. Ini juga termasuk untuk orang dewasa.
0 Komentar untuk "PENYAKIT DIFTERI"