DIET GOUT
ARTHRITIS
A.Topik :
Penyakit gout arthritis
B.Sub topik :
Diet gout arthritis
C.Sasaran :
Masyarakat Wonosari RT 04 / 02
D.Tujuan :
1. TIU ( Tujuan Instruksional Umum )
Setelah
di lakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 1x25 menit, masyarakat
Wonosari di harapkan dapat mengetahui penyakit dan diet gout arthritis ( asam
urat )
2. TIK ( Tujuan Instruksional Khusus )
setelah
di lakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 1x25 menit, masyarakat Wonosari
mengerti apa yang telah di sampaikan dengan criteria hasil :
- keluarga dapat menjelaskan pengertian asam urat ( gout arthritis ) dengan benar
- keluarga dapat menyebutkan penyebab terjadinya gout arthritis dengan benar
- keluarga dapat menyebutkan minimal 4 dari 8 tanda dan gejala gout arthritis dengan benar
- keluarga dapat menyebutkan penatalaksanaan gout arthritis dengan benar
- keluarga dapat menyebutkan diet gout arthritis dengan benar
E. Waktu :
25 menit ( 09.00 – 09.25 )
F. Media
: Leaflet dan lembar balik
G. Pelaksana : Perawat
H. Strategi pelaksana
NO
|
TAHAP
|
WAKTU
|
KEGIATAN
|
|
PERAWAT
|
PESERTA
|
|||
1.
|
Pembukaan
|
3 menit
|
|
|
2.
|
Pelaksanaan
|
12 menit
|
|
|
3.
|
Penutup
|
5 menit
|
|
|
I.Evaluasi :
1.
EVALUASI
STRUKTUR
- SAP sudah siap satu hari sebelum di laksanakan kegiatan
- Alat dan tempat siap
- Sudah di bentuknya struktur pembagian peran
- Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
- Perawat dan peserta siap
2.
EVALUASI
PROSES
- Alat dan tempat bisa di gunakan sesuai rencana
- Peserta bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan.
- EVALUASI HASIL
1. 70%
masyarakat dapat menjelaskan
pengertian pengertian gout arthritis dengan benar
2. 75% masyarakat dapat menyebutkan minimal 4 dari 8
tanda dan gejala agout arthritis dengan benar
3. 75%
masyarakat dapat menyebutkan 3 penyebab terjadinya gout arthritis dengan
benar
4. 80%
masyarakat dapat menyebutkan 2 penatalaksanaan gout arthritis
5. 80%
masyarakat dapat menyebutkan diet gout arthritis
J. Daftar pustaka :
Brunney
& suddarjh, 2001. Keperawatan Medikal – bedah. EGC. Jakarta.
Compiement, Tim, 2002. Kumpulan Makalah Keperawaan
Medikal Bedah. UGM. Yogyakarta
K.Lampiran
1. Pengertian
Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai dengan
peningkatan konsentrasi serum asam urat dan deposit kristal asam urat dalam
cairan sinovial dan disekitar jaringan sendi. Gout juga dapat didefinisikan
sebagai kerusakan metabolisme purin herediter yang menyebabkan Peningkatan asam
urat yang terakumulasi dalam jaringan tubuh dan sendi.
Gout adalah
suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada
jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang
berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena penumpukan purin
atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal.
2.
Etiologi
Gout
disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam pembentukan purin atau ekresi
asam urat yang kurang dari ginjal yang menyebakan hyperuricemia.
Penurunan fungsi renal akibat penggunaan obat dalam waktu yang lama
(diuretik) dapat menyebabkan penurunan ekskresi asam urat dari ginjal.
Penyebab Gout dapat terjadi akibat hiperusemia yang di sebabkan oleh diet
yang ketat atau starpasi, asupan makanan kaya purin (terang-terangan/jeron)
yang berlebihan atau kelainan Herediter.
Ø Gout primer : merupakan
akibat langsung pernbentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat
penurunan ekskresi asam urat.
Ø Gout sekunder : disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam
urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu.
3.
Tanda dan gejala
a.
Gout Arthritis Akut
ü
Diakibatkan oleh trauma, konsum alkohol, atau stress
ü
Biasanya monoartikuler. menyerang sendi metatarsofalangeal dari ibu jari,ankle,
lutut, tumit atau siku
ü
Nyeri Akut
ü
Terlihat warna kemmerahan pada sendi yang terserang. panas, bengkak, dan
sendi lembut.
ü
Malaise
ü
Peningkatan angka leukosit (WBC) dan sedimane rate
b. Gout Tofi Kronik
ü
Terdapat tofi yaitu nodul yang berwarna kemerahan yang dapat digerakkan,
sering terjadi pada helik daun telinga, jaringan disekeliling sendi dan bursae,
terutama mengelilingi siku dan lutut, disepanjang tendon jari, tumit, ankle dan
pergelangan tangan, dipermukaan ulnar tangan, disepanjang kaki serta pada
dearah-daerah tertekan. Kulit pada area tofi mengalami ulserasi, pengeluaran
eksudat yang berisi sel inflamase dan kristal urat.
ü
Range of motion terbatas dan kekakuan sendi
ü
Ulserasi pada tofi dengan mengeluarkan eksudat
ü
Tampak deformitas dan tofus subkutan.
ü
Terjadi pemimbunan kristal urat pada sendi-sendi dan juga pada ginjal.
ü
Terjadi uremi akibat penimbunan urat pada ginjal
ü
Mikroskofik tanpak kristal-kristal urat disekitar daerah nekrosisi.
4.
Penatalaksanaan
ü
Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati
serangan gout akut, dan untuk mencegah serangan gout Akut di
kemudian hari. Efek samping rasa mual
yang hebat, muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat
harus dihentikan.. Penggunaan kolkisin setiap hari cenderung memperingan
episode gout berikutnya, kalau memang serangan gout terjadi lagi. Penggunaan
kolkisin jangka panjang tak memperlihatkan efek samping yang berat.
ü
Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan untuk mengobati artritis gout akut. Tetapi, karena
fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin digunakan sebagai terapi
pencegahan. Indometasin juga cukup efektif.
ü
Terdapat tiga obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi
pencegahan. Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asam urat. Dosis 100-400 mg
per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin
merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi
urat oleh tubulus ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi asam urat.
Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk menentukan etektivitas suatu
terapi.
5.
Diet
ü Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat
harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan
sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin
dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasu asupan purin menjadi
100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin
per hari).
ü Kalori sesuai dengan
kebutuhan
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh
berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang
kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkannn dengan tetap
memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga
bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies yang akan
mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.
ü Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik
dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan
pengeluaran asam urat melalui uirn. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya
tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosaa
seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena
fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
ü Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat
dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang
tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru, dan limpa.
ü Asupan protein yang
dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari
atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalahhh
protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.
ü Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang
digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi
lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
ü Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin.
Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter
atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau
kopi.
ü Selain dari minuman,
cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air.
Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing
manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga
boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin.
Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya
mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
ü Tanpa alcohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa
kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan
mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan
meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran
asam urat dari tubuh.
SATUAN
ACARA PENGAJARAN
DIET GOUT
ARTHRITIS
Oleh :
akhlis nurse
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2011
0 Komentar untuk " SATUAN ACARA PENGAJARAN DIET GOUT ARTHRITIS"