What do patient receiving palliative care for cancer and their families want to be told? A Canadian and Australian Qualitative study)
(apa yang ingin diungkapkan oleh pasien yang menerima perawatan paliatif untuk kanker dan keluarganya? (penelitian kualitatif di Kanada dan Australia)
Peneliti : Peter Kirk, Ingrid Kirk, Linda J Kristjanson
Asal jurnal : Brintish Medical Journal
Publikasi : 19 Mei 2004
I. ISI PENELITIAN
Penelitan ini mempunyai tujuan untuk memperoleh feedback dari pasien yang menerima perawatan paliatif dan latar belakang etnik yang bervariasi mengenai pengalaman memperoleh informasi mengenai proses penyakit dan kepuasan dengan pemberian informasi mengenai penyakitnya. Penelitian yang dilakukan oleh Kirk, Peter et al ini menggunakan metode kualitatif dilakukan di Perth (Australia Barat) dan Winnipeg (Kanada). Penelitan ini melibatkan 72 partisipan yang merupakan pasien dengan perawatan paliatif
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan beberapa penelitian, kepercayaan dan sikap pemberi peelayanan kesehatan menjadi penghambat komunikasi dengan pasien. Beberapa kultur menyebabkan komunikasi mmenjadi terhambat. Dibutuhkan perhatian yang khusus mengenai asumsi kultur yang mempeengaruhi komunikasi.
Pemberiaan informasi yang buruk pada komunikasi yang kompleks akan mempengaruhi persepsi pasien , kepuasaan terhadap pelayanan dan level harapan.
B. HASIL
Semua responden, tanpa memperhatikan latar belakang etnis, dapat mendiskripsikan proses memperoleh informasi penyakit yang dideritanya secara detail dan konsisten. Mereka memperoleh informasi mengenai penyakitnya berasal dari dua sumber :
- sumber primer, diperoleh oleh pasien dari spesialis pemberi pelayanan kesehatan (dokter, perawat)
- sumber sekunder, diperoleh dari teman, keluarga, literatur, internet, kelompok sosial, terapist
Informasi yang pasien peroleh meliputi diagnosis, informasi terbaru mengenai penyakit, dan perubahan kondisi pasien
Penelitan yang dilakuakan oleh Peter et al ini mengidentifikasikan dua tema komunikasi yaitu
- proses
banyak pasien tidak puas dengan proses komunikasi yang selama ini dilakukan, terutama mengenai diagnosis. Enam atribut yang penting untuk diidentifikasikan dalam komunikasi adalah : kejujuran, tetap berada dalam rangkaian rencana, memberikan waktu, perlihatkan keperdulian mu, membuat semuanya jelas dan berikan informasi yang valid
- isi
mengenai prognosis, pasein berharap memperoleh informasi yang akurat mengenai prognosis dan dapat dimengerti oleh pasien dan keluarganya. Namun beberapa responden mengaku merasa tertekaan jika mendapat infformasi mengenai prognosis. Beberapa responden juga mengalami ambiguitas, diantara rasa ingin tahu daaan juga rasa tidaak ingin tahu. Dapat juga terjadi perubahan komunikasi dalam keluarga. Waktu prognosis juga sangat penting. Pasien juga akan mengalami stress jika informasi yang diberikan tidak akurat dan aneh
Harapan juga sangat dibutuhkan dalam semua tahap, harapan meemperoleh keajaiban untuk memperoleh hidup yang lebih panjang.
C. PEMBAHASAN
Komunikasi terbuka yang mengarah kepada semua aspek dari penyakit dan perkembangannya diharapkan oleh semua partisipan, tanpa memperhatikan latar belakang cultural. Semua pasien mengakui ingin mengetahui diagnosis dan prognosis penyakitnya. Hampair sebagian besar keluarga pasien berpendapat, bahwa pasien mempunyai hak untuk ingin mendapat informasi mengenai penyakitnya atau tidak, walaupun beberapa keluarga berpendapat sebaiknya pasien tidak diberitahu mengenai diagnosis dan prognosis penyakit pasien.
Sebagian besar pasien juga berpendapat ketika tenaga kesehatan memberikan informasi mengenai penyakitnya mereka mengahrapkan adanya anggota keluarga untuk mendampingi dan memberikan pendapat mengenai penyakitnya.
II. IMPLIKASI KEPERAWATAN KELUARGA




DAFTAR PUSTAKA
Nurjannah, I.,2001, Hubungan Terapeutik Perawat dan Klien,Bagian Penerbitan Program Studi Ilmu Keperawatan UGM, Yogyakarta.
Taylor, C., Taylor, L., 1997, Fundamental of Nursing the Art and Science of Nursing Care, Third Edition, Lippincott, Philadelpia.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Buku Ajar Keperawatan Mediksl Bedah, 2001, EGC, Jakarta.
0 Komentar untuk "jurnal keluarga"