MEDIA INFORMASI

PRE PLANING PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DEFISIT PERAWATAN DIRI DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RSJ STIMUGO GOMBONG

PRE PLANING
PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG DEFISIT PERAWATAN DIRI
DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RSJ STIMUGO GOMBONG






DISUSUN OLEH:
  1. AKHLIS HIDAYATUL AKBAR
  2. YUPI NURHASTUTI
  3. . FENDI KURNIAWAN SAPUTRA



PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH GOMBONG
2011


SATUAN ACARA PENYULUHAN
HARGA DIRI RENDAH

1.      TOPIK
Defisit perawatan diri

2.      TUJUAN
Tujuan Umum : Audience dapat menjelaskan kembali tentang defisit perawatan diri.
3.      Tujuan Khusus   :
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit, diharapkan keluarga pasien mengetahui tentang Harga Diri Rendah , antara lain :
1.      Menjelaskan pengertian deficit perawatan diri
2.      Menjelaskan tanda dan gejala deficit perawatan diri
3.      Menjelaskan penyebab defisit perawatan diri

4.      LATAR BELAKANG
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan Wartonah 2000 ).
pendapat senada di kemukakan oleh Nurjannah,( 2004) . Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri  (mandi, berhias, makan, toileting)
Dari pendapat-pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa defisit perawat diri ialah ganguan pada pasien dalam memenuhi kebutuhan dasar melakukan perawatan diri untuk memelihara kesehatan seseorang sebagai  kesejahterakan fisik dan psikis

5.      SELEKSI PASIEN DAN KELUARGA
Proses seleksi yang dilakukan dengan cara :
·         Hasil observasi sehari-hari
·         Informasi dari perawat ruangan
·         Status kesehatan pasien
·         Pasien dan keluarga kooperatif
·         Pasien defisit perawatan diri
Keluarga dank pasien yang control di poli jiwa RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang
6.      JADWAL KEGIATAN
a.       Tempat Pelaksanaan    : Ruang P1 RS JIWA STIKES GOMBONG
b.      Lama Pelaksanaan                   : 15 menit
c.       Waktu Pelaksanaan                 : 13.00-13.15 WIB

7.      METODE PELAKSANAAN
a.       Ceramah
b.      Tanya Jawab

8.      MEDIA DAN ALAT
a.       Lembar balik

9.      PENGORGANISASIAN
a.              Penyuluh     :  akhlis hidayatul akbar
Fungsi              : Memimpin jalannya penkes
b.             Fasilitator    :   Yupi nurhastuty
Fungsi              : Membantu penyuluh dan mendampingi klien dan keluarga
c.              Observer     : fendi kurniawan saputra
Fungsi              : Mengamati dan memberikan evaluasi terhadap jalannya
                          penkes







10.  SETTING TEMPAT





























11.  LANGKAH KEGIATAN
a.       Persiapan
1.      Menyiapkan tempat dan perlengkapan Penkes
2.      Memilih klien
3.      Kontrak dengan klien
b.      Orientasi
1.      Salam Terapeutik
2.      Memperkenalkan Diri
3.      Evaluasi dan Validasi
4.      Menjelaskan Tujuan
5.      Menjelaskan Lama Kegiatan
6.      Menjelaskan Prosedur Penkes
c.       Kerja
1.      Menjelaskan pengertian defisit perawatan diri
2.      Menjelaskan tanda dan gejala defisit perawatan diri
3.      Menjelaskan penyebab defisit perawatan diri
d.      Terminasi
1.      Penyuluh melakukan evaluasi subjektif klien
2.      Penyuluh melakukan evaluasi objektif klien
3.      Penyuluh bersama pasien membuat rencana tindak lanjut terkait topic penkes untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

12.  EVALUASI
a.       Evaluasi Proses
b.      Evaluasi Hasil

13.  LAMPIRAN I
Materi Penyuluhan

14.  LAMPIRAN II
Lembar balik

















LAMPIRAN I
DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri  (mandi, berhias, makan, toileting)
 Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).
Dari pengertian diatas dapar disimpulkan bahwa deficit perawatan diri ialah suatu kondisi seseorang dimana seseorang yang mengalami kelemahan melakukan aktifitas perawatan diri secara mandiri.


B. Tanda dan Gejala
·         Gangguan kebersihan diri : rambut kotor , gigi kotor , kulit berdaki kuku panjang dan kotor
·         Ketidakmampuan makan secara mandiri : tidak bisa mengambil makan sendiri , berceceran , makan tidak pada tempatnya
·         Ketidakmampuan berhias atau berdandan : rambut acak-acakan , pakaian          kotor , dan tidak rapi , pakaian tidak sesuai
·         Ketidakmampuan BAB dan BAK : BAB dan BAK tidak pada tempatnya

C. Penyebab
      Defisit keperawatan diri di sebabkan karena kurang penurunan motivasi kerusakan kognitif atau perceptual,cemas,lelah yang dialami individu sehingga mengakibatkan kurang mampu melakukan perawatan diri

Menurut depmenkes (2000;59) faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygient adalah
ü  Body image
ü  Praktik sosial
ü  Status ekonomi
ü  Pengatahuan
ü  Budaya
ü  kebiasaan orang
ü  kondisi psikis dan fisik
D. Akibat
Defisit perawatan diri berdampak pada fisik maupun psikis pada siri seseorang
Ø  Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang sering di derita  seseorang karena tidak di jaganya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang seringa terjadi dalah gangaun intregitas kulit,ganguan mukosa, infeksi pada mata dan telinga
Ø  Dampak psikososil
Masalah yang muncul pada personal higient adalah gangguan rasa nyaman kebutuhan di cintai dan mencintai,kebutuahan harga diri,ganguan interaksi sosial
E. Daftar Pustaka
  1. Nurjanah,intisari s,kep.2001. pedoman penanganan pada gangguan jiwa. Yogyakarta : memodia
  2. Tarwoto dan wartonah.2000. kebutuhan dasar manusia.jakarta.
  3. Perry,potter.2005,buku ajar fundamental keperawatan.jakarta : EGC




LAMPIRAN II
LEMBAR EVALUASI

No


Nama
Klien
Memperhatikan selama penkes berlangsung
Menjawab Pertanyaan yang Diajukan Penyuluh
Mengikuti kegiatan sampai selesai
Persentase
(%)
1.
Nn. P




2.
Sdr. Q




3.
Sdr. R




                                                        



Related : PRE PLANING PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DEFISIT PERAWATAN DIRI DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RSJ STIMUGO GOMBONG

2 Komentar untuk "PRE PLANING PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DEFISIT PERAWATAN DIRI DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RSJ STIMUGO GOMBONG"

trimakasih.., sangat membantu.,

sama2 saya senang bisa membantu anda lo btuh artikel req ajah okeh

tinggalkan pesan atau komentar ataupun saraan agar kami bisa menyajikan informasi lebih baik lagi bagi anda